feature

Anak Seorang Pedagang Sandal

Menjadi orang sukses dan bermanfaat di bidang akademik merupakan impian yang ada dibenak M. Rikza Chamami sejak kecil. Pria yang kerap dipanggil Rikza kelahiran Krandon Kudus, 20 Maret 1980, bekerja keras dan giat dalam mewujudkan impiannya.

Terlahir dari keluarga menengah kebawah, yang hanya berasal dari keluarga pedagang sandal tidak lantas membuat Rikza berkecil hati untuk mewujudkan impiannya. Dengan bekal hobinya yaitu membaca, Rikza mendapat banyak pengetahuan dan pengalaman. “Buku adalah jendela ilmu bagi saya”, tuturnya. Sejak kecil Rikza memang sudah senang dengan ilmu, ia sering ikut orang tuanya mengaji, ziaroh, dan mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan seperti yang diajarkan orang tuanya.

Diusia anak-anak Rikza juga bermain dengan teman-temannya, bermain permainan khas di desa seperti bola sodor, kelereng, dll, layaknya anak kecil di pedesaan. Namun ada yang membedakan diantara anak yang lainnya, ia kerap membantu orangtuanya mendagangkan sandal sebagai wujud kepatuhan anak terhadap orangtua yang merupakan wirausaha keluarganya.

Bangga terhadap orangtua.

Dibalik kesuksesan Rikza seperti sekarang ini, tidak terlepas dari didikan orangtuanya. “Didikan kedua orangtua yang tidak pernah saya lupakan sejak kecil yaitu mengajarkan prinsip tarikat, hidup sederhana, mengedepankan silaturrahmi, dan peduli saudara”, ungkapnya. Prinsip dari keluarganya yang sudah tertanam sejak ia kecil dijadikan Rikza sebagai penyemangat meraih impiannya. Ditambah satu kata motivasi untuk dirinya “miskin boleh tapi sukses harus!” menjadi cambuk bagi dirinya untuk selalu maju tanpa menghiraukan keadaan ekonomi yang pas-pasan dikeluarganya.

Dia pun yakin walau hanya anak dari pedagang sandal, impian untuk menjadi orang sukses dan bermanfaat dapat diraihnya. Dan hal itu terwujud dengan kenyataan sekarang ini ia “Si Anak dari Pedagang Sandal” menjadi seorang dosen tetap di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.